Hallo bunda, Tentu bukan sebuah kebetulan kan jika anak-anak itu selalu mencari-cari celah untuk bisa bersentuhan fisik dengan kita? misalnya saja minta digendong, dielus-elus, dipangku, dan lain-lain. Berbagai riset menyimpulkan bahwa sentuhan fisik ternyata punya efek terhadap perkembangan jiwa anak dan pertumbuhan fisiknya loh. Selain itu, sentuhan fisik juga menjadi simbol adanya kasih sayang. Dengan cara mencium kepala, mengelus-elus, dan lainnya sebagai tanda kasih sayang.

Bunda perlu mengetahui bahwa, anak yang banyak mendapatkan kasih sayang akan mudah memberikan kasih sayangnya pada orang lain. Karena itu, kasih sayang ini bahkan lebih penting dari ideologi. “Give your child love, not ideology”, begitu yang tulis tokoh spiritual India, Osho.

Tentunya kita sudah banyak menemukan penjelasan bahwa ada banyak hal-hal positif yang lahir dari kedekatan orangtua dan anak. Misalnya terkait dengan keteraturan perilaku, ketangguhan fisik dan mental, atau kebahagiaan jiwa. Tentu saja sejauh kedekatan itu secure (aman) dan positif. Apakah ada kedekatan yang negatif dan tidak secure? hmmm, tentu ada. Misalnya saja, selalu bertengkar, saling menindas, atau dekat tapi tidak memberikan pendidikan apa-apa, atau bahkan memberi contoh yang tidak baik. Inilah kedekatan yang justru membahayakan sang anak.

Supaya bisa membangun kedekatan yang membuahkan hasil positif, tentu bukan pekerjaan yang sekali jadi. Ini harus dimulai dari sejak dini, terutama saat usianya memasuki ‘periode emas’ melalui berbagai aktivitas yang bermakna dan di saat-saat yang mendukung (condusive moment).
Waktu sebelum tidur, di mana si kecil selalu menunggu kehadiran kita di sampingnya, adalah saat yang tepat untuk kita membangun kedekatan. Apalagi jika kita termasuk orangtua yang tidak dapat berinteraksi setiap saat, karena harus bekerja misalnya.

Mengingat di kota besar bukan hal aneh lagi jika orangtua hanya bertemu anaknya di pagi hari. Tentunya Anda tidak ingin kesibukan anda menjadi penyebab orangtua tidak dekat dengan anaknya bukan? Maka Ayah dan Ibu perlu memanfaatkan setiap waktu yang ada. Waktu sebelum tidur ini adalah waktu emas untuk membangun kedekatan dan komunikasi dengan anak.

Luangkanlah waktu untuk mengantarkannya tidur. Berikanlah buah hati Anda pelukan dan dekapan, kira-kira 3 detik kurang lebihnya. Sesuaikanlah gaya pelukannya dengan usia dan variatifkan sesuai kondisi dan situasinya. Pelukan yang digerakkan oleh ketulusan dan kasih sayang akan menciptakan rasa aman, bahagia, dan membantu tidurnya. Menurut teorinya Erik Erikson3, pakar psikologi pengembangan asal Amerika (1994), rasa aman bagi anak-anak sangat penting karena akan ia pakai untuk mengembangkan rasa percaya diri.

Akan lebih bagus jika Anda terus memperbarui cerita yang bisa memperkuat moralnya, pemahamannya atau wawasannya yang sekaligus bisa menghibur. Misalnya kita bercerita tentang pengalaman pribadi atau hasil bacaan yang mengandung hiburan dan tuntunan.

Bahkan sangat bagus jika Anda menciptakan dialog dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang menyenangkan, misalnya terkait dengan teman barunya, pelajaran di kelas, dan lain-lain. Biarkan anak bercerita tentang pengalamannya hari itu. Tentu, jangan lupa untuk berdoa bersama sebelum tidur dan selalu ucapkan kata-kata positif kepada anak.

Ini semua akan bisa kita lakukan asalkan kita punya satu kunci, yaitu: kesadaran. 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>